Cerita Tentang Angels & Airwaves (Dan Lain-Lainnya)

May 01, 2019


Akhir-akhir ini entah mengapa gue sering banget dengerin Angels & Airwaves, lagu-lagu mereka seperti membangkitkan memori dan emosi tertentu di dalam diri gue. Gue juga baru sadar kayaknya nggak ada band yang sound-nya kayak mereka, untuk itu saya merasa lebih baik dituang ke dalam post saja.

Bagi yang mungkin belum tau, AVA (singkatan populer dari Angels & Airwaves) adalah proyek sampingannya Tom DeLonge Blink-182 dari tahun 2005. Formasi awal selain Tom tentunya adalah David Kennedy (gitar, keyboards), Matt Wachter (bass, keyboards), dan Adam "Atom" Willard (drum). Jujur ini adalah formasi paling favorit karena drummer-nya si Atom Willard (sekarang udah ganti jadi Ilan Rubin). Selain itu, mereka ber-4 juga keliatan klop ditambah gaya bermain drum-nya Atom membuat lagu-lagu AVA jadi super keren dan nyatu. Hanya opini pribadi, gue lebih suka gaya bermainnya si Atom dibandingkan Travis Barker, walaupun gue juga suka banget sama Travis, tapi ternyata ada yang lebih keren daripada dia he he he.

Atom Willard 'Secret Crowds' Drum Take

Dulu pas AVA ke Indonesia tahun 2008, gue sama temen gue sempet nge-stalk mereka ke hotel, entah Sultan apa Rich Carlton gitu. Sayangnya nggak ketemu, karena pas gue dateng mereka udah cabut ke venue, kalo nggak salah itu abis pulang sekolah karena konsernya hari biasa. Temen gue yang satu lagi katanya sempet ketemu Tom, ah ya sudah, belum rejeki sepertinya.

Terus gue baru tau kalo si David pernah ke Indonesia sendirian. Dia memeriahkan acara Rockfest tahun 2012 lalu. David kolaborasi bareng band Indonesia Melodrama dan mainin beberapa lagunya AVA di acara Rockfest itu. Terus dia juga dateng ke Kemang buat nonton 'Tribute to Angels & Airwaves' sekaligus nge-DJ. Sumpah gue nggak tau apa-apa soal acara ini, kalo tau mah gue samperin kali secara gue nge-fans juga sama tu orang. Gue dulu pas stalking AVA malah lebih napsu mau ketemu David dibanding Tom ehe.

David Kennedy dateng ke 'Tribute to AVA' di Kemang 

Yang namanya ngomongin AVA dan Tom DeLonge, pasti nggak lepas dari drama Blink-182 dan Mark Hoppus. Ada yang menyalahkan gara-gara terlalu fokus sama AVA, Tom nggak mau lagi main di Blink-182, padahal ini band tadinya cuma side project. Gue pun termasuk agak gedeg juga sih sama Tom entah mengapa, mungkin tersulut karena dikomporin ceritanya Mark (gue nonton wawancaranya Mark di Youtube dan dia mengungkapkan kekesalannya terhadap Tom, tapi lupa videonya yang mana). Tapi mau gimana, Tom sepertinya lebih nyaman dan antusias sama AVA, gue ngeliat band ini adalah passion-nya dia. Secara dia kan fans berat aliyen, alam semesta, luar angkasa, dan teori-teori konspirasi. Tom menarik inspirasi buat lirik dan lagu AVA kebanyakan dari situ kayaknya. Yang kocak adalah suatu ketika gue nonton wawancaranya Mark Hoppus sama AVA di acaranya dia ‘Hoppus on Music’, Mark, David, dan anggota band lainnya sering banget jadi korban cerita-cerita misterius penuh intriknya Tom 🤣.

Mark Hoppus Wawancara Angels & Airwaves

Jadi sepertinya Tom itu bisa mengekspresikan musikalitas dia sesungguhnya di AVA, sesuatu yang dia nggak bisa lakukan sebelumnya di Blink-182.

Sesungguhnya gue sedih sih, walaupun gue biasa aja sama Matt Skiba (Alkaline Trio), tapi tetep aja dia bukan Tom. Menurut gue Blink 182 minus Tom DeLonge itu kayak menghilangkan kebaperan and sisi puitis dalam lagu-lagu mereka. Contoh kayak lagu I Miss You, Stay Together for The Kids, dan Adam’s Song, cukup bisa dirasakan kesenduannya. Meskipun tidak memungkiri musikalitasnya si Mark, tapi tanpa Tom seperti ada yang kurang. Lagu-lagu di album terakhir mereka juga terdengar aneh dan maksa. Ternyata eh ternyata, selama proses rekaman, mereka berdua tuh hampir nggak pernah ketemu, jadi si Mark dan Travis di Los Angeles dan Tom ada di San Diego. 

Ada pula orang-orang yang sampe kesel banget sama Tom DeLonge. Ya paham, gue yang bukan fans berat Blink-182 juga merasa demikian, tapi gue melihatnya kayak perjalanan hidup aja. Si Mark sama Tom kan emang temenan dari jaman sekolah, mungkin seiring berjalannya waktu keduanya jadi berbeda visi dan misi, sama aja kayak orang-orang, kadang ada aja temen kecil yang menjauh dan udah nggak main bareng pas udah gede karena emang jalannya udah nggak sama. Cuma bedanya, mereka tergabung dalam band besar yang memiliki fans loyal di seluruh dunia. Gue ngeliatnya... Tom lebih nyaman main musik sama David yang notabene temen sekolahnya juga. Sekadar info, David juga tergabung dalam proyek Tom lainnya yaitu Box Car Racer, tapi sayangnya cuma sempet ngeluarin satu album.

Box Car Racer-There Is

Balik lagi ke AVA, bagi gue, nggak ada satupun band yang serupa kayak mereka. Kalaupun ada yang mirip gue sampe sekarang nggak tau. Dari tema, lirik, dan cara mereka menkorporasikan musiknya, semuanya original (menurut gue loh). Ini yang gue salut dari Tom DeLonge, selain emang bakat alami, dia nggak takut untuk eksplorasi.

Baru aja tanggal 30 kemarin, AVA ngeluarin lagu baru judulnya “Rebel Girl”. Sekarang mereka udah gabung ke label rekaman Rise Records dan tahun ini bakal ngadain tur lagi untuk yang pertama kalinya dalam 7 tahun. Sayangnya baru tur Amerika aja cyin.

Angels & Airwaves-Rebel Girl

Fanbase AVA di Indonesia juga lumayan kuat. Dulu sering banget liat mas-mas pake baju, hoodie, dan jaket AVA, terutama yang album ‘LOVE’, di Kaskus banyak yang masih jual kayaknya. Sampe sekarang sekelibat gue masih suka liat orang pake merch-nya AVA. Semoga secepatnya mereka masukin Indonesia sebagai salah satu negara tujuan tur mereka, karena jujur gue kangen nonton konser band yang oke (plus gue pengen bangat ketemu David Kennedy 😏). Semoga saja yaa.


Sumber Foto:

You Might Also Like

0 comments