Gue keluar kamar untuk ambil air minum dengan muka suntuk, mata beler, dan dalam keadaan belum mandi akibat ngejar deadline kerjaan. Waktu menunjukkan pukul 1 siang.
"Kamu di depan laptop terus emang matanya nggak capek?" Tiba-tiba nyokap nanya.
"Yah mau gimana lagi, orang banyak kerjaan." Jawab gue.
"Yaudah istirahatin matanya, terus pakein tetes mata jangan lupa."
"Iya." Gue membalas nyokap sekenanya sambil memegang gelas berisi air putih. Karena gue lagi pusing, akibatnya nasihat nyokap nggak gue gubris dan langsung masuk kamar lagi.
***
Beberapa hari kemudian, mata gue mulai menunjukkan tanda-tanda kering: SEpet, PErih, LElah (SEPELE) yang ganggu banget. Sejujurnya, gejala SEPELE ini udah lama gue rasain, cuma karena bandel gue diemin aja. Sampai akhirnya ada sedikit terbesit pikiran 'mungkin ini juga karena gue nggak mengindahkan omongan nyokap kali ya.' Akhirnya karena berasa sedikit kualat, besoknya gue langsung ke Indomaret dan beli Insto Dry Eyes.
Gue mencoba untuk mengubah kebiasaan dan mulai membawa #InstoDryEyes kemana-mana sebagai penjaga ketika gejala mata kering udah mulai terasa.
Ketika kerja
Gue WFH (work from home), ke kantor nggak terlalu sering, dan kadang-kadang WFC (work from cafe). Gue mencoba untuk disiplin pakai Insto Dry Eyes karena intensitas menatap laptop yang lumayan lama dan bikin mata lelah. Apalagi kalau di kantor mata kering cepet kerasa karena AC sentral yang dinginnya membuat gue merasa sedang cosplay frozen food ❄
Naik transportasi umum
Karena WFH, gue sering ngerasa bosen pas weekend dan memutuskan untuk pergi ke luar. Untungnya gue tinggal di pinggiran Jakarta di mana akses transportasi umum nggak sulit, mau itu commuter line; (KRL); MRT; atau Transjakarta. Di weekend ini gue pergi ke Gramedia Matraman karena lagi ada diskon buku yang dimulai dari harga Rp5.000. Rutenya:
- Pergi: Stasiun Jurangmangu - Stasiun Matraman - Halte Tegalan
- Pulang: Halte Tegalan - Stasiun Matraman - Stasiun Sudirman - MRT Dukuh Atas - Bus Stop depan Blok M Plaza
Kalau dilihat-lihat repot memang, apalagi transitnya. Gue juga gitu awalnya tapi lama-kelamaan terbiasa dan ketagihan plus bonusnya hemat. Mungkin gue ngabisin sekitar 20.000 PP pakai E-Money.
Tapi sisi negatifnya, karena Jakarta polusinya lumayan parah, mata gue sering perih pas pulang. Malahan, kemarin pas nunggu bus Mikrotrans di depan Blok M Plaza, banyak pedagang sate lagi pada siap-siap dan terjadilah itu bakar arang berjamaah yang bikin mata gue panas dan perih bahkan sebelum sampe rumah. Alhasil di bus langsung tetesin Insto Dry Eyes 💧
Liburan ke Bandung
Gue berkesempatan untuk liburan 2 hari 1 malam ke Bandung. Walaupun singkat, tapi cukup menyenangkan karena bisa makan enak 😁. Gue sebenernya juga sambil kerja di sana, jadi hari pertama gue habiskan temen WFC aja di deket penginapan terus malamnya pesen makanan lewat ojek online. Besoknya setelah checkout, kita makan siang ke Wong Kie Kopi Tiam (yang juga deket penginapan) terus lanjut jalan-jalan ke Braga. Di sana kita ke Toko Tahilalats buat makan es krim dan ke Tiramisusu by Chocomory sama Bolu Bakar Tunggal untuk beli oleh-oleh, abis itu pulang deh. Meskipun sebentar, pas di travel mata gue tetep kerasa perih dan sepet karena udara luar dan kena asap kendaraan (karena Braga jalanannya nggak ditutup untuk kendaraan, kita ke sana pas weekday) dan kena macet di Pasteur. Gue nggak lupa bawa Insto Dry Eyes tentunya dan mata gue terselamatkan dari kekeringan.
***
Setelah kurang lebih beberapa minggu pakai Insto Dry Eyes, gue terbebas dari mata kering yang bikin nggak nyaman. Gue pun sekarang jauh lebih aware tentang kondisi mata gue, udah tau kalau kerasa sepet, perih, dan lelah harus ngapain. Untung nyokap ngingetin untuk pake tetes mata waktu itu. Pokoknya kata-kata kata orang tua mah jangan disepelein dan tentunya #MataKeringJanganSepelein juga yaaa. Selalu siap sedia Insto Dry Eyes di rumah dan pas bepergian!
Sumber foto:
Pribadi