New Obsession: Turnstile

August 28, 2021



Lagu inilah yang membuat akhirnya jatuh hati sama Turnstile.

Sebenernya gue bukanlah penikmat musik hardcore, cuma tau beberapa doang. Nggak tau kenapa cuma nggak kena aja. But I have always had my respect towards it. Musik hardcore tuh nggak neko-neko dan nggak banyak gimmick. Kayak yaudah aja gitu, take it or leave it. Tapi seperti sama halnya punk rock, hardcore punya sejarah dan kaitan terhadap politik yang kuat. But I won't go there.

Gue juga udah lama pengen ngulik tentang dunia per-hardcore-an, tapi belum ada band yang membuat gue tertarik untuk melakukan itu. Sampe akhirnya gue menemukan Turnstile. Tapi gue juga belum terlalu menggali juga sih. Mungkin nanti kali ya, setidaknya ada dunia baru yang gue bisa telusuri. 

Kenapa hardcore nggak kena di gue? Mungkin karena gue tidak tumbuh mendengarkan genre ini, walaupun erat bersinggungan sama punk rock tapi karena dia sub-genre jadinya exposurenya kurang, setidaknya di kehidupan gue, mungkin berbeda dengan orang-orang lain. Meskipun nama Black Flag, Fugazi, The Misfits, atau Bad Religion itu terasa tidak asing di kuping. Cuma dulu gue pernah ikut-ikutan pengen Straight Edge agar terlihat keren (yeileh De, biar dikata apa sih). 

Baiklah kalau begitu marilah kita berkenalan sedikit dengan Turnstile yang gue ambil dari Wikipedia. Mereka adalah band dari Baltimore, Maryland Amerika Serikat yang dibentuk pada tahun 2010. Sejauh ini, mereka udah ngeluarin 5 EP dan 3 studio album. Anggotanya ada Brady Ebert (lead guitar), Daniel Fang (drums, percussion), Brendan Yates (lead vocals), "Freaky" Franz Lyons (bass, percussion, vocals), dan Pat McCrory (rhythm guitar). Selingan info dikit, Brendan Yates itu dulu drummer-nya Trapped Under Ice.

Setelah mendengar beberapa lagu dari album barunya, gue jadi semakin excited nunggu Glow On keluar. Terus pas beneran rilis tanggal 27 Agustus kemarin, gue sengaja nggak dengerin malem-malem biar nggak hiperaktif dan malah susah tidur 😁.

Terus pagi tadi (tanggal 28 Agustus), I have heard it. And oh my God 😱😱😱

Gini ya, I'm nearing 30 and it is really hard for me to be truly amazed by something, especially music. This album exceeds far beyond my expectation. Sesuatu hal yang cukup jarang terjadi. Kapan yak gue terakhir semangat menyambut sebuah album? Lupa.

Sesuai seperti apa yang gue baca dan beberapa interview-nya mereka, sepertinya masing-masing personel cukup punya taste dan influence yang berbeda-beda makanya musiknya terdengar segar dan rame aja pokoknya. Jadi album ini terasa seperti melting pot.



What I like about their music is that it can penetrate all ages. Gue baca di salah satu video mereka ada orang-orang di umur 30-an bahkan 60-an yang komen suka dan bilang lagu-lagu Turnstile ngebuat mereka senang dan ngerasa bersemangat.



Terus gue kira kan bakal banyak ya fans lama mereka yang salty karena sepertinya sound mereka di album baru ini menarik perhatian di luar penyuka genre hardcore. Tapi ternyata nggak tuh, sejauh ini aman dan banyak yang mendukung. Walaupun ada beberapa yang komen bilang albumnya biasa aja, tapi nggak ada yang terlalu negatif.

Gue bukanlah kritikus musik yang bisa menganalisa ini itu. But I know what I feel, dan lagu-lagu mereka di album Glow On ini seperti menyentuh sanubari dan menyalakan sakelar yang gue nggak tau ada sebelumnya. It reminds me of what music could (or supposed to) do, yaitu membuat para pendengarnya bahagia. Sesederhana itu.



Gue cukup senang juga sih, di umur gue yang segini gue masih cukup bisa menerima musik-musik baru dan nggak stuck di situ-situ aja, walaupun mungkin nggak terjadi sesering dulu pas masih remaja atau awal umur 20an. Setidaknya setiap tahun gue menemukan musisi/band baru yang masuk di kuping.

Terus yang gue sadari, gue tuh paling suka denger musik yang nggak one-dimensional, ada build-up-nya, dan melodinya nggak ngebosenin tapi terdengar cohesive, jadi nggak tiba-tiba loncat sana-sini (ribet ya bund). Semua ini gue temukan di lagu-lagu mereka di album Glow On. Kayak awalnya melodinya begini, eh eh kok terus pindah jadi begitu? Dan satu lagi, maybe this has been overlooked by a lot of bands, but bass lines could definitely change the whole dynamic. Ini juga salah satu kekuatan Turnstile, yaitu keberadaan bass yang cukup menonjol. 



Awalnya gue bisa tau Turnstile itu dari Youtube. Gue lupa waktu itu lagi nontonin Youtube-nya Balance & Composure atau The Story So Far, dan short film mereka Love Connection nongol di sebelah kanan, yaudah gue klik saja. Terus gue denger 'Holiday' dan mikir "wah ena juga ni lagu" dan cukup impressed karena style suara Brendan Yates itu mirip banget ama Beastie Boys, tapi sebatas itu aja. Lama-kelamaan itu lagu terngiang-ngiang dan semakin gue denger gue semakin terkesima. Makin gue ulang-ulang dan gue tersadar Ya Allah ini lagu bagus banget, it feels both refreshing and nostalgic. 

Zuzur gue udah jarang nyari tau band baru dari Amriki, paling dari Inggris dan sekitarnya. Dan sepertinya I have moved passed my pop-punk era, or at least for now. Band pop-punk yang terbilang baru yang masih gue dengerin paling cuma State Champs sama The Story So Far sisanya gue nggak tau dan belum ingin nyari tau lagi. Oh iya dan para pegiat pop-punk/punk yang baru nongol ini kok yha semuanya featuring Travis Barker gitu, kan banyak yang lain wkwk nyinyir aja kerjaannya ya saya.  

Ya sudah sekian dulu untuk post kali ini. Yang pasti kalau senggang bisa check Turnstile and maybe let me know what you think in the comment? Hehe.. Have a great day!  



Sumber Foto:

Turnstile

You Might Also Like

0 comments