Music Snob Itu Apa Sih?
March 24, 2020
Lagi sering kepikiran ini entah mengapa. Gue termasuk music
snob nggak ya?
Arti music snob sendiri menurut Urban Dictionary adalah:
Seseorang yang merasa dirinya punya selera musik paling
apik. Pokoknya musik dia paling benar, terbaik, tercucok, TERMUTAKHIR AMBOOOOY
MANISE!
Gue kepikiran ini gara-gara sekarang katanya banyak
fans musik indie yang merasa selera musiknya paling ‘iye’ padahal musisinya
sendiri tidak shombong dan takabur. Perasaan jaman gue SMP dulu musik indie
juga banyak bermunculan dan keren-keren banget tapi fansnya nggak ada yang
norak (ini termasuk snob nggak si? Huehehe). Apa karena media sosial nggak
kayak sekarang? Jaman dulu paling cuma ada Friendster, Kaskus, dan Myspace. Dan
kebanyakan orang kalau mau akses internet ke warnet dulu, yang rumahnya ada
internet hanya rang khaya.
Nggak tau ini beneran apa sarkasme saking absurdnya
Dulu pun gue sering berpikir layaknya music snob, menghakimi
orang berdasarkan preferensi musik mereka, padahal pengetahuan musik gue nggak
ada apa-apanya. Terus kalau misalnya orang tersebut seleranya nggak sesuai sama
gue, di mata gue dia lebih rendah derajatnya. Cih najisnya aku. Tapi yaaa namanya
juga masih muda. Untungnya semakin ke sini kesombongan dan kesoktauan gue mulai
luntur. Baik buruk seseorang tidak diwakilkan oleh musik seperti apa yang dia
dengarkan. Untuk apa selera musik bagus tapi suka nendangin kucing warteg?
Untuk apa selera musik ciamik kalo suka nyelengkat orang jompo lewat?
Ciri lainnya adalah saat band atau artis yang disuka jadi
terkenal. Gue pun pernah begitu terus mikir: “Anjir gue kan denger mereka
duluan, yah jadi pada tau deh. Jadi mainstream
deh.”
Ya terus kenapa? Emangnya dengan lo bilang kalo lo denger mereka
duluan bakal dapet penghargaan gitu? Tu artis bakal dateng ke rumah dan salim sambil
bilang “Makasih ya udah dengerin kita dari dulu.” Atau keadaan bakal berubah
kalau protes mereka terkenal. Maaf emosi, ini gue mengutuk diriku yang lalu.
Dengan nulis post
ini gue tidak meng-klaim bahwa gue adalah orang suci juga. Ke-snobby-an gue kadang masih keluar tanpa
disadari. Namanya juga manusia, kesempurnaan hanya milik Allah SWT (a la Dorce Show).
Dan sebenernya gue nggak terlalu suka sama kritik musik dan
orang-orang yang ngasih rating album,
termasuk Pitchfork. Walaupun gue masih suka baca artikel mereka sih, tapi
jarang banget. Karena gue nggak ngerti juga pada ngomongin apaan 😁.
Apa ini sebenernya bentuk ke-bitter-an
gue karena merasa bodoh baca kritik musik? Ya mungkin saja.
Buat gue sih selama gue suka musiknya ya hajar bleh. Nggak
usah dibikin pusing ntar begini ntar begitu. Ribet.
Karena selera musik itu subyektif, nggak bisa dipaksakan.
Bapak gue dari gue kecil nyetel The Beatles sama Queen melulu tapi gue nggak
suka tuh sampe sekarang. Tapi kan bukan berarti dua band itu jelek, bagus
banget malah. Guenya aja yang nggak tertarik.
Terus gue suka Oasis juga pas kuliah, padahal tau dari SD. Dulu kalo ada
lagunya Oasis di TV atau radio gue kesel sendiri, ngaaaaaantuuuuuuk.
Gue pribadi seneng banget kalau ketemu orang yang beneran suka
musik, dari genre mana pun. Terutama orang-orang yang tidak menganggap rendah
genre selain yang dia suka. Bisa diskusi dan menambah pengetahuan pastinya
tanpa ada yang merasa superior satu sama lain.
Lalu kan ada tuh coffee snob, book snob, movie snob, dan
snob-snob lainnya. Bedanya apa? Kalau menurut gue sih definisnya kurang lebih
sama, yang beda cuma subyek sama situasinya saja. Bahkan ada emak-emak snob.
Contoh: seorang emak merasa lebih hebat karena punya anak dan tetep kerja,
menurutnya ibu rumah tangga itu lemah dan males. Atau sebaliknya, emak rumah
tangga menganggap ibu yang kerja itu
nggak sayang sama anaknya. Padahal mah sama aja, dua-duanya ada plus-minusnya.
Cuma gue nggak bisa jelasin lebih banyak sih, wong belum punya anak eheheh.
Gue prihatin aja, padahal dulu istilah “anak
indie” ini keren banget loh sayang sekarang malah jadi bulan-bulanan netijen
dan masyarakat. Sepertinya sih para fans musik indie yang kocak ini cuma lagi
nyari jati diri dan sedang melalui fase makanya pada berlaku demikian. Kita
doakan saja mereka cepat sadar.
Sumber:
Music Snob
Contoh Komentar Music Snob
0 comments