Bagaimana Caranya Menemukan Referensi Musik Baru?
January 31, 2016
Gue pribadi lebih suka nyari musik yang nggak banyak orang
tau atau diputer di media mainstream.
Bukannya nggak ada yang bagus, tapi karena keseringan diputer lama-lama jadi
eneg juga cyin.
Kalau jaman gue dulu pas masih sd dan smp atau ibtidaiyah
dan tsanawiyah, nyari referensi musik cukup terbatas, contohnya ya lewat radio
konvensional dan tv lokal (kaga mampu
punya tv kabel dan nggak ada tempat buat naro parabola).
Trus setelah internet mulai gencar, gue jadi sering ke
warnet. Oh bukan nonton bokep, melainkan nyari video musik yang biasa gue
denger di radio dan yang nggak ada di MTV Indonesia. Ceritanya kan penyiar
kalau abis lagu ngasih tau siapa yang nyanyi beserta judul, kalo nggak ada info
sama sekali, gue dengerin bener-bener itu lagu dan gue tulis liriknya dan gue
cari di Google deh, sekarang gue pake aplikasi Shazam biar nggak kayak
orang dulu. Intinya gue pasti mengeksplorasi musisi-musisi tersebut di Youtube.
Omong-omong, jaman sekarang kalo nggak ada internet rasanya
kayak ada yang kurang gitu. Jadi nyari sumber musik baru kan lebih bervariasi
dan banyak, nggak cuman yang biasa kita denger di radio dan liat di tv, jadi
nggak cuma tau lagunya Denny Cagur-Bang Jali.
Cara pertama adalah melalui suatu
situs bernama Soundcloud yang merupakan tempat orang-orang bisa
meng-upload suara-suara, baik lagu, podcast, atau cover
lagu. Biasanya, tapi nggak semua, musisi banyak yang masukin lagu mereka di
Soundcloud. Saran gue sih, follow label rekaman atau blog musik soalnya lo bisa denger banyak lagu dari beragam musisi,
jadi nggak Cuma dari satu artis aja.
Terus tempat lainnya selain
Soundcloud adalah radio internet.
Apakah itu? Radio internet adalah radio yang adanya di internet. Kesel nggak
sama penjelasan gue. Maksudnya, radio internet biasanya nggak ada di radio
frekuensi fm yang biasa lo pake buat dengerin dangdut. Tapi ada juga yang
tersedia dua-duanya, dengan cara streaming
di situs resmi. Salah satu radio online adalah
Tunein, di sini kalian bisa cari radio sesuai
dengan jenis musik sekaligus wilayah, terus keluar deh berbagai macam radio di
seluruh dunia, bahkan Indonesia. Udah banyak deh lagu-lagu yang gue temuin
lewat radio internet, baik yang baru maupun lagu-lagu lama yang terlupakan.
Apa lagi yaaa. Cara lain adalah
lewat aplikasi streaming musik gratis. Udah banyak kok di toko aplikasi, kayak
Guvera. Selain mengurangi pembajakan, lo
juga bisa mengatur sendiri musik kayak apa yang lo mau denger. Bisa banget pas
lagi dengerin Slipknot trus selanjutnya keputer Cucu Cahyati karena lo bisa
milih sendiri artis dan jenis musiknya.
Selanjutnya ada Twitter. Loh kok bisa? Tentu saja. Lo follow musisi-musisi atau jurnalis musik
atawa blog musik di Twitter. Mereka sering kok bagi-bagi musik kesukaan mereka
untuk musisi dan jurnalis, dan kalo untuk blog musik yah tau sendiri lah ya.
Lewat Twitter lebih sederhana, karena langsung ke tujuan tautan kayak video
atau pun lagu, dan kalau di klik langsung ke buka saat itu juga. Kalau misalnya
musisi yang lo follow doyannya curhat
atau protes doang, mendingan di unfollow aja.
Nggak ada manfaatnye hehe.
Bagi yang jarang punya akses
internet, kemungkinan tukang jual buah (peng-anggur-an ‘tanda sama dengan’ gue)
atau anak kuliahan yang banci wifi,
jangan syedih tante punya obatnya. Pendekatan lain adalah melalui majalah musik, lokal dan internasional.
Banyak banget referensi musik yang bakalan lo temukan (yaiyalah). Nggak perlu
baru, yang bekas juga nggak apa-apa, atau lo baca gratis di toko buku, tapi
yang udah dibuka ya (jangan jadi orang pertama yang buka bungkusan, kalo masih
dibungkus pindah ke toko lain). Trus lo kumpulin yang mau lo denger, jika waktu
internet tiba, langsung cus lo cari semuanya. Cari lagu-lagunya loh ya bukan
mp3 ilegal, beli kek sekali-sekali (nggak ngaca ke diri sendiri).
Kedua, dateng ke tempat temen lo, mau itu rumah, kontrakan, atau
kerdus bekas white koffee. Jikalau mereka punya cd atau kaset, dengarkan lah,
jika tiada, lihat lah daftar lagu di gadget
mereka (kecuali yang tinggal di kerdus). Kalau pas lo liat-liat koleksi fisik
mereka dan ada yang nggak lo tau jangan malu bertanya dan meminjam pastinya.
Terakhir, di angkot atau kendaraan umum. Ketika lo naik angkot dan
mendengar lagu enak coba diem-diem di Shazam. Kalo nggak ketauan juga, geser ke
deket supir atau kenek biar lo bisa nanya, “Bang, ini lagu siapa sih? Enak
biangat!”
Yah begitu lah saran gue yang
nggak tau efektif apa nggak yang bisa gue kasih. Sebenernya sih masih ada lagi
tapi gue lupa nyatet. Nanti kalo inget mungkin gue bikin lagi yang baru.
Salam hangat dari pangkal pantat.
Rekomendasi:
Tunein: Alternative Radio US,
Radio X
Aplikasi Streaming Musik: MixRadio (cari di app store)
0 comments